Thursday, June 14, 2012

Laporan Praktikum Pembuatan Kalium Nitrat

0 komentar

Dasar Teori

Pada umumnya kita tidak mengetahui komposisi dari larutan sampel yang akan di analisis, sehingga sulit untuk membuat larutan standar yang mempunyai komposisi ionik yang sama dengan larutan contoh. Untuk mengetahui hal ini dibuat suatu metode yang disebut dengan metode kekuatan ion tetap. Metode ini dibuat dengan cara mencampurkan suatu larutan yang mempunyai kekuatan ion cukup tinggi kedalam standar dan kedalam larutan contoh. Dengan demikian perbedaan kedua ion dalam kedua larutan yang mempunyai konsentrasi berbeda dapat diabaikan sehingga kekuatan ion menjadi konstan (Purwadi, 2000:210)

Ujung simetris dari pola geometris molekul-molekul adalah salah satu dari kumpulan yang luar biasa atau sama dengan kristal yang mana telah didefinisikan sebagai keadaan yang biasa (umum) untuk semua sifat-sifatnya tetapi tak lebih dari sebuah/suatu indikasi. Dasar pokok persoalan prinsip ini adalah simetri dari struktural kristal dalam prakteknya adalah kedua posisi simetri dan intensitas dari sinar X atau difraksi spektrum neutron (Lingafelter, 1985:97)

Pada Umumnya campuran digolongkan sebagai materi heterogen, artinya tidak seluruh materi ini mempunyai sifat yang sama. Akan tetapi ada suatu campuran yang partikel-partikelnya tidak dapat dibedakan dengan mata biasa. Campuran tersebut dinamakan larutan. Oleh karenanya larutan disebut denganmateri homogen walaupun keadaan yang sesungguhnya tidak homogen benar. Oleh karenanya pembentukan campuran merupakan proses fisis, maka pertikel-partikel pembentuk campuran mudah dipisahkan kembali secara fisis. Pemisahan tersebut berdasarkan perbedaan sifat fisis dari partikel-partikel pembentuk campuran yang dapat dilakukan dengan berbagai cara (Kitty, 1996:136)

Nitrat adalah salah satu jenis senyawa kimia yang sering ditemukan dialam seperti dalam tanaman dan air. Senyawa ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu ion nitrat (ion-NO3), Kalium Nitrat (KNO3), dan Nitrogen Nitrat (No3-N). Ketiga bentuk senyawa ini menyebabkan efek yang sama terhadap ternak meskipun dalam konsentrasi yang berbeda, sebenarnya nitrat tidak toksik pada hewan, namun konsumsi dalam jumlah berlebihan dan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan keracunan, karena bantuan dari bakteri rumen nitrat akan direduksi menjadi nitrit yang 10 kali lebih toksik dari nitrat. Selanjutnya ion nitrit diserap dalam darah dan apabila terjadi kontak dengan eritrosit, nitrit akan mengoksidasi Fe2+ dalam hemoglobin (Hb) menjadi Fe3+ membentuk methahemoglobin (MetHb), kandungan MetHb dalam darah 30-40% dapat menyebabkan gejala klinis, dan bila kandunagn mencapai 80-90% akan menyebabkan kematian pada ternak, beberapa hewan dapat mentolerisasi kandungan MetHb sampai 50% tanpa menimbulkan gejala sakit, namun apabila kandungan MetHb mencapai 80% akan menyebabkan kematian pada hewan (Yuniningsih, 2007:110)

Asam nitrat jenuh memiliki sifat sebagai oksidator sangat kuat terhadap unsur-unsur logam. Untuk reaksi dengan logam-logam tertentu seperti emas dan platina. Nitrat bercampur dengan asam klorida menjadi aquaregia (3 bagian HCl pekat + 1 bagian HNO3 Jenuh). Adanya komplekasasi dari ion klorida yang terpenting untuk meningkatkan efektifitas aquaregia dibanding dengan asam nitrat. Unsur-unsur non-logam biasanya dioksidasi oleh asam nitrat pekat menjadi oksida atau asam okso. Kekuatan oksidator tergantung pada besarnya konsentrasi larutan yang konsentrasinya kurang dari 2M praktis tidak bersifat sebagai oksidator (Arifin, 2010:110)

Untuk Kelanjutan Dari Laporan ini bisa di download disini
----------------------------------------------
----------------------------------------------

Continue reading →
Monday, June 11, 2012

Laporan Praktikum Pengenceran

0 komentar
Dasar Teori

Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika larutan senyawa kimia
yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat
terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat yang harus ditmbahkan ke dalam aquade, buka
sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian
besar yang dapat menyebabkan air menmdadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat
memercik. Dan percikan asam sulfat ini berbahaya untuk kulit. (Khopkar, 1990)
Larutan adalah campuran homogen antara terlarut dan pelarut. Pelarut yang umumnya
digunakan adalah air. Untuk menyatakan zat pelarut dan terlarut dikenal istilah konsentrasi.
Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan beberapa cara seperti persen perberat (%/w),
persen per volume (%/v), molaritas, molalitas, ppm, dan fraksi mol. (Anonim, 2009)
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan
jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquades dalam jumlah
tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar
kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan. (Brady, 1999)
Apabila larutan lebih pekat, sesuaikan konsentrasi larutan yang diketahui dengan satuan
yang diinginkan, jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama. (Anonim,
2009)
Dalam perjalanan sehari-hari di labolatorium biasanya menggunakan larutan yang lebih
rendah konsentrasinya dengan menambah pelarutnya. Banyak labolatorium membuat larutan
senyawa yang pekat dengan menambah aquades, biasanya ini sangat ekonomis, biasanya
larutan ini sangat pekat dan harus diencerkan. Proses pengenceran adalah pencampuran larutan
pekat (konsentrasi tinggi) dengan menambah pelarut agar diperoleh volume akhir yang besar.
(Brady, 1999)
Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi
yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui kponsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan
standarisasi. Standarisasi biasanya dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah relativ
besar disebut pelarut. (Baroroh, 2004)
Proses pengenceran menjadi volume yang diketahui dan menghilangkan satu porsi titrasi
dinamakan mengambil alkoat. Perhitungan yang melibatkan pengenceran bersifgat langsung dan
simpel, karena tidak ada reaksi kimia terjadi jumlah mol larutan dalam larutan asal harus sama
dengan jumlah mol larutan final. (Day, 2005)
Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat
terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat
terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain
dalam larutan disebut pelarut atau solven (Gunawan, 2004)

Untuk kelanjutan dari laporan ini dapat di download disini
---------------------------------
Laporan Praktikum Pengenceran
---------------------------------
Continue reading →
Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner