Meteor itu sempat meninggalkan empat kobaran api saat ia terpecah berkeping-keping dalam beberapa kali ledakan.
Menurut catatan, meteor ini merupakan meteor terbesar yang pernah terpantau sejak Marshall Space Flight Center NASA beroperasi sejak tiga tahun lalu. Diperkirakan, ia merupakan seriphan dari sebuah komet yang belum diketahui yang masuk ke atmosfir pada ketinggian sekitar 100 kilometer di atas kota Macon, Georgia, Amerika Serikat.
Dari rekaman yang ditangkap oleh dua kamera NASA, diketahui bahwa meteor itu bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 38 kilometer per detik atau sekitar 138 ribu kilometer per jam.
Dengan kecepatan ini, benda asing itu memiliki energi serupa dengan 500 sampai 1.000 ton bom TNT jika menabrak Bumi
vivanews.com